Fresh Graduate Harus Pilih Kerja Apa Dulu? Ini Jawaban dan Perbandingannya
Setelah lulus kuliah, banyak fresh graduate dihadapkan pada pilihan sulit. Beberapa ingin langsung kerja demi pemasukan. Sebagian lainnya ingin bekerja sesuai passion. Tak sedikit pula yang memilih untuk kerja keras dulu tanpa banyak pertimbangan, dengan harapan mendapatkan pengalaman.
Tapi sebenarnya, mana yang paling ideal untuk langkah awal karier?
1. Kerja Apa Saja: Cocok untuk Kebutuhan Mendesak
Bagi lulusan baru yang butuh pemasukan cepat, tidak masalah mengambil pekerjaan apa saja. Ini bisa menjadi langkah awal yang realistis. Kamu akan mendapatkan gambaran dunia kerja, belajar tanggung jawab, dan mengisi CV dengan pengalaman pertama.
Namun, perlu diingat bahwa terlalu lama berada di posisi yang tidak sesuai minat bisa membuat kamu cepat jenuh dan kehilangan motivasi. Selain itu, jika CV kamu berisi posisi yang tidak konsisten, rekruter mungkin kesulitan melihat arah kariermu.
2. Kerja Sesuai Skill atau Passion: Untuk Karier yang Terarah
Memilih bekerja sesuai dengan bidang studi, skill, atau minat bisa membantu kamu membangun karier yang lebih stabil dalam jangka panjang. Kamu akan lebih mudah berkembang karena pekerjaan yang dijalani selaras dengan keahlian.
Namun, pendekatan ini biasanya memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan kesempatan yang tepat. Persaingan juga lebih ketat karena posisi ideal diminati banyak orang.
3. Kerja Keras Dulu Tanpa Pilih-Pilih: Bangun Mental dan Adaptasi
Bekerja keras di awal, bahkan untuk pekerjaan yang tidak sesuai minat, sering dianggap penting untuk membentuk kedisiplinan, daya tahan, dan mental kerja. Kamu juga bisa belajar berbagai hal dalam waktu cepat.
Namun, pendekatan ini perlu dibatasi dengan evaluasi berkala. Tanpa arah dan kontrol, kamu bisa terjebak dalam zona nyaman yang tidak sesuai tujuan karier jangka panjang.
Kesimpulan
Setiap pilihan punya kelebihan dan kekurangan. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Yang paling penting adalah:
- Menyesuaikan dengan kondisi pribadi saat ini
- Memiliki target jangka menengah dan jangka panjang
- Melakukan evaluasi berkala setiap 6–12 bulan
- Terus belajar dan upgrade skill, apapun jenis pekerjaan yang kamu ambil
Dengan pendekatan yang realistis dan terukur, kamu bisa memulai karier dengan langkah yang tepat dan berkelanjutan.