Banyak Lulusan S1 Menganggur dan PHK Masif, Ini Realita Dunia Kerja 2025

Tahun 2025 ternyata bukan jadi tahun yang cerah untuk dunia kerja di Indonesia. Di tengah banyaknya lulusan S1 baru, data menunjukkan angka pengangguran justru tetap tinggi. Sementara itu, berita soal PHK massal juga makin sering kita dengar dari berbagai sektor, mulai dari garmen, manufaktur, sampai teknologi. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Salah satu penyebab utama lulusan S1 menganggur adalah ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan industri. Banyak kampus masih berfokus pada teori, bukan praktik. Akibatnya, lulusan datang ke pasar kerja tanpa bekal skill teknis, dan perusahaan enggan merekrut karena harus melatih dari nol.

Di sisi lain, ekspektasi dari para lulusan juga kadang terlalu tinggi. Banyak yang berharap langsung dapat posisi strategis dengan gaji besar. Padahal, persaingan di dunia kerja saat ini sangat ketat. Lapangan kerja tidak bertambah secepat jumlah lulusan, dan banyak posisi entry-level justru lebih memilih orang yang sudah punya pengalaman atau portofolio.

Sementara itu, PHK besar-besaran dipicu oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah perlambatan ekonomi global yang berdampak pada turunnya permintaan ekspor. Perusahaan mengurangi kapasitas produksi, bahkan menutup pabrik. Selain itu, otomatisasi dan digitalisasi membuat banyak pekerjaan bisa digantikan mesin, terutama di sektor-sektor padat karya. Relokasi perusahaan ke negara lain yang lebih murah juga makin memperburuk keadaan.

PHK yang terjadi di Yamaha Music, Sritex, bahkan KFC dan Sanken jadi bukti bahwa tantangan dunia kerja bukan isapan jempol. Ini jadi sinyal bahwa baik lulusan baru maupun pekerja lama harus mulai berpikir ulang tentang keterampilan apa yang dibutuhkan ke depan.

Berita, Dunia Kerja, freshgraduate, Uncategorized