Kerugian Ketika Kalian Sering Pindah Kerja

Seperti yang sudah dibahas di postingan sebelumya, menjadi kutu lompat tidak hanya berdampak positif saja bagi kalian. Meskipun ada hal positif, tapi tentu ada juga hal negatif yang harus kalian siap hadapi karena sering berpindah kerja. Jangan jadi kutu loncat jika kalian belum siap untuk menghadapi konsekuensi di bawah ini.

 

Dicap Tidak Loyal 

Ketika kalian menjadi kutu loncat, maka kemungkinan besar pihak perusahaan pasti akan bertanya-tanya mengapa kalian selalu bekerja dalam waktu yang singkat. Hanya dengan melihat riwayat kerja yang kalian cantumkan di CV, pihak HRD mungkin saja bisa langsung menganggapmu sebagai kandidat yang tidak potensial karena tidak loyal.

Kekhawatiran ini bukannya tanpa alasan. Karena sebuah proses rekrutmen membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit, jadi sangat wajar ketika perusahaan mengharapkan kandidat yang sesuai dan bisa bertahan cukup lama untuk mengurangi waktu dan biaya proses rekrutmen.

 

Merusak Hubungan Profesional

Hubungan kalian dengan atasan dan rekan di tempat kerja bisa terancam apabila tidak dijaga dengan baik. Pandai-pandailah dalam menjalin relasi, kalian bisa dengan mudah memperluas networking.

Namun sebaliknya, apabila kalian tidak bekerja untuk membuktikan skill dan menjaga hubungan dengan kolega lama, bisa-bisa kalian malah akan sulit untuk mendapatkan surat rekomendasi bahkan membangun network yang baik.

 

Membatasi Perkembangan

Karena terlalu sering berpindah, membuat kalian tidak merasakan dampak jangka panjang dari pekerjaan yang kalian lakukan.

Dengan kata lain, kalian bisa melewatkan kesempatan untuk belajar lebih dalam dan malah hanya mendapatkan skill dasar di setiap pekerjaan yang kalian lakukan.

 

Jadi itu tadi dampak negatif dari seringnya berpindah pekerjaan. Sebagai karyawan, ada baiknya kalian pintar-pintar menilai keadaan untuk menentukan kapan harus resign dan kapan harus bertahan.

Berita

Tinggalkan Balasan