Pentingnya Kritik Untuk Karirmu, Apa Saja Keuntungannya?

Kritik konstruktif adalah cara memberikan saran untuk memperbaiki sesuatu, dengan detail yang jelas. Mulai dari mengapa hal tersebut harus diperbaiki, solusi yang bisa digunakan, dan bagaimana cara melakukannya.

Meskipun terkadang sulit untuk menerimanya, ternyata terdapat banyak manfaat kritik konstruktif yang dapat membantumu berkembang menjadi lebih baik.

Ingin tahu apa saja manfaatnya? Yuk, simak lebih lanjut!

 

1. Memberi Perspektif Baru

Ketika mengerjakan sesuatu, terkadang ego dalam diri membuat kita tidak bisa melihat kekurangan yang sebenarnya jelas di depan mata.

Kritik dapat memberi perspektif baru yang tidak terpikirkan oleh dirimu sebelumnya.

Sebagai contoh, rekan kerjamu berkata, “Menurut saya penulisan artikel kamu di topik marketing sudah sangat baik. Hanya saja, apakah tidak sulit bagi pembaca untuk mengerti istilah teknis jika tidak dijelaskan lebih lanjut?”.

Setelah itu, kamu mencoba untuk membaca artikel tersebut dari perspektif pembaca.

Nah, dari situ, kamu akan terus berkembang dan berusaha untuk menulis dengan lebih baik dan memikirkan tingkat pengertian orang yang akan membacanya.

Jika tidak diberi kritik oleh rekan kerja tersebut, mungkin kamu tidak akan sadar dan terus menulis hanya untuk dirimu sendiri, bukan orang lain.

Intinya, manfaat kritik adalah untuk memberi perspektif baru dan memungkinkan kamu untuk terus berkembang dalam banyak aspek.

 

2. Meningkatkan Kreativitas

Kritik konstruktif memiliki manfaat untuk meningkatkan kreativitas jika disampaikan dengan tepat. Kritik yang disampaikan seseorang dapat membuat kamu melihat kesalahan atau kekurangan yang mungkin terlewat oleh dirimu sendiri.

Ketika sudah melihat kekurangan tersebut, kreativitas pun akan meningkat karena kamu harus mencari solusi dan jalan keluar terbaik untuk permasalahan tersebut.

Meskipun begitu, cara penyampaian juga sangat berpengaruh untuk menentukan apakah kritik tersebut bersifat membangun, atau justru menjatuhkan dan membatasi kreativitas seseorang.

Artikel dari Harvard Business Review juga menyebutkan bahwa penggunaan kata “dan” untuk menggantikan “tetapi” dalam menyampaikan kritik sangat berarti.

 

3. Lingkungan Kerja Lebih Positif

Kritik yang disampaikan secara konstruktif tidak hanya berdampak baik bagi perkembangan diri sendiri saja, tetapi juga bagi lingkungan tempat kamu bekerja.

Memberi kritik konstruktif dapat membuat lingkungan kerja menjadi lebih baik dan memungkinkan semua orang untuk berkembang.

Ketika atasan memberi kritik membangun atas pekerjaanmu, hal tersebut menandakan bahwa ia peduli dan ingin melihat kamu berhasil menyelesaikan sesuatu.

Dengan lingkungan kerja yang memungkinkan kamu untuk memberi dan menerima kritik konstruktif, tidak akan ada ketakutan untuk berpendapat. Kamu dan rekan kerja lainnya pun dapat menjadi lebih proaktif dan terus berkembang.

Tentu saja hal ini bisa terjadi jika orang yang menyampaikan dan menerima kritik tidak baper, tetapi menganggap bahwa kritik tersebut adalah demi kebaikan semua pihak.

Jadi, tidak perlu ada orang yang memendam perasaan atau bergosip di belakang orang lain, karena lingkungan kerja mendukung penyampaian kritik konstruktif.

 


FYI