Gagal Terus Ketika Melamar Kerja? Mungkin Ini Alasannya
Setelah berhasil mendapat gelar sarjana, selanjutnya perjuangan kalian akan berlanjut dalam dunia pencarian pekerjaan. Selain ijazah dan keahlian yang kalian dapatkan di bangku kuliah, kalian juga perlu menyiapkan mental.
Tidak hanya melamar di satu atau dua perusahaan saja. Kadang, bahkan belasan hingga puluhan perusahaan yang kalian lamar tak satupun memberikan kabar gembira. Jika kalian sedang mengalami hal ini, jangan putus asa. Mungkin ada yang salah dan perlu kalian ubah.
Berikut 7 Hal yang membuat kalian ditolak saat melamar kerja:
1. Surat Lamaran Kurang Meyakinkankan
Surat lamaran merupakan salah satu hal paling esensial ketika melamar pekerjaan. Mengirim surat lamaran merupakan tahap awal dalam proses melamar pekerjaan. Namun, ternyata banyak juga yang justru melakukan kesalahan  di tahap  awal ini.
Cobalah buat surat lamaran kalian semenarik mungkin namun tetap spesifik dan fokus pada apa yang ingin kalian sampaikan. Hindari untuk menulis surat lamaran yang sifatnya klise.
2. Melamar Lowongan Pekerjaan yang Salah
Melamar pekerjaan tentu saja tidak boleh sembarangan. Pekerjaan yang kalian pilih sebaiknya harus disesuaikan dengan pendidikan yang telah ditempuh dan pengalaman kerja sebelumnya. Sebagai contoh, sebagai lulusan di bidang Ekonomi kalian tentu tidak akan melamar menjadi housekeeping. Kecuali sebelumnya kalian punya pengalaman atau pernah mendapatkan pendidikan khusus di bidang tersebut.
Menentukan lowongan pekerjaan harus dipikirkan secara baik-baik. Bukan sekadar pekerjaan yang kalian suka atau impikan, tapi juga sesuaikan dengan minat, ilmu, dan pengalaman yang kalian miliki.
3. Wawancara Tanpa Persiapan
Menghadiri panggilan wawancara tanpa persiapan adalah suatu hal yang tidak direkomendasikan untuk dilakukan. Mencari informasi tentang perusahaan yang akan dituju adalah sebuah hal yang wajib  dilakukan. Selain itu, memperdalam pemahaman tentang pekerjaan yang dilamar juga merupakan satu hal lagi yang perlu kalian lakukan.
Biasanya pihak HRD akan menanyakan alasan atau motivasi kalian ketika melamar kerja. Kalau bisa, jangan jadikan uang sebagai alasan utama kalian. Apalagi jika kalian masih muda dan belum memiliki banyak tanggungan. Kalian dapat mengajukan alasan  seperti “ingin mengembangkan diri” dan “memanfaatkan ilmu”. Ini akan membuat kalian terlihat lebih meyakinkan dan dewasa ketika berhadapan dengan  pewawancara.
4. Terlalu Sibuk Bicara Tentang Diri Sendiri Dalam Wawancara
Jangan pernah sekalipun menganggap bahwa sebuah sesi wawancara kerja adalah “waktumu”. Coba untuk berpikir bahwa bukan kalian yang membutuhkan pekerjaan, tapi perusahaanlah yang sedang membutuhkan pegawai untuk mengisi posisi yang kosong.
Jangan hanya bicara tentang bagaimana kalian sangat menginginkan pekerjaan tersebut, atau bagaimana kalian akan menjadi sukses jika perusahaan mau mempekerjakan kalian. Sebaliknya, Cobalah jelaskan keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan yang jika perusahaan tersebut mau mempekerjakanmu. Yakinkan mereka mengapa kalian layak untuk dipilih. Sesi wawancara ini bukan tentang kalian saja, namun tentang perusahaan juga.
5. Terlalu Banyak Berbagi Hal-Hal Negatif
Kalian akan terlihat sangat tidak profesional ketika bercerita tentang hal-hal negatif yang ada di dalam tempat kerja sebelumnya. Bagaimana mantan manager kalian yang pemarah, atau bagaimana rekan kerjamu yang tidak kompeten.
Berbagi pengalaman yang sifatnya negatif hanya bisa dilakukan jika HRD meminta. Kalian juga harus memilah pengalaman negatif yang layak untuk diceritakan. Walaupun berbagi pengalaman yang sifatnya tak menyenangkan, coba untuk menceritakannya dengan positif. Tunjukkan bahwa meskipun harus menghadapi atasan yang pemarah, kalian bisa tetap sabar dan bersikap profesional. Bahwa tim kerja yang tidak kompeten malah membuatkalian semakin bekerja lebih keras lagi.
6. Enggan Menindaklanjuti Lamaranmu
Malas melakukan follow-up  setelah proses wawancara adalah salah besar.
Ketika HRD memberitahu bahwa akan ada pemberitahuan setelah 3 hari, bukan sesuatu yang salah untuk melakukan  follow-up jika  ternyata di hari ke empat masih belum ada kabar. Coba tanyakan apakah sudah ada keputusan dari perusahaan. Menjalin hubungan baik dengan HRD itu penting. Bahkan jika kalian ingin melakukan sesuatu yang lebih, kalian dapat menulis surat atau email ucapan terima kasih kepada HRD karena telah memberikan kesempatan untuk wawancara.
7. Pesimis
Kegagalan dan penolakan yang terjadi berulang-ulang membuat kalian merasa marah, capek, dan bahkan membuat kalian putus asa. Karena hal ini kalian malas  mencoba mengirim surat lamaran ke perusahaan-perusahaan lain yang belum pernah kalian coba. Ketika mendapat panggilan wawancara, kalian malah cenderung berpikir pesimis. Rasa putus asa membuat kalian tidak maksimal berusaha. Ketika kalian tidak mau memperbaharui surat lamaran atau CV, kemungkinan kalian untuk mendapat pekerjaan pun akan semakin kecil.
Melawan rasa malas dan tetap berpikir optimis adalah kunci untuk melewati proses ini. Di tahap ini, kalian memang harus bisa mengalahkan dirimu sendiri, dan coba keluar dari zona nyaman.