Dampak Negatif dari Terobsesi Bekerja

Masih banyak orang yang menganggap bahwa bekerja adalah hal yang harus dilakukan secara terus menerus, tanpa henti, dan tanpa diganggu oleh hal-hal lain. Berlebihan dalam bekerja mungkin memang memberikan keuntungan bagi finansial. Tapi apakah terus menerus bekerja akan membuat kita bahagia?

Untuk itu, berikut ini beberapa kerugian jika terus menerus bekerja berikut ini.

 

1. Sulit untuk me-time

Pastinya, siapapun yang sudah begitu terobsesi dengan pekerjaan akan sangat pelit untuk meluangkan waktu bagi dirinya sendiri.

tidak ada yang namanya bersantai dan melepaskan diri dari kepenatan. Nah, hal inilah yang membuat orang gampang depresi dan merasa tertekan.

 

2. Terlalu berorientasi pada harta dan uang

Orang yang bekerja selama lebih dari sepuluh jam dalam sehari sudah termasuk dalam golongan berlebihan. Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bekerja hanya akan membuat kita terlena dan terus menerus berorientasi pada harta dan uang.

‘Waktu adalah uang’ akan menjadi slogan yang membuat kita melakukan segala hal dengan pertimbangan keduniawian belaka.

 

3. Lebih rentan sakit

Gak usah heran kalau orang yang terlalu sibuk bekerja akan rentan sekali terhadap penyakit.  Makan dan minum dilakukan sambil bekerja, bahkan jam tidur juga ikut dipangkas karena sibuk dengan pekerjaan.

Apalagi urusan kesehatan mental, tentu saja hampir bisa dipastikan bahwa hal tersebut akan diabaikan.

 

4. Cenderung men-judge orang lain

Akibat terlalu lama bekerja, kita akan mudah menilai seseorang melalui berapa banyak pendapatannya, seberapa tinggi jabatannya, berapa lama dia bekerja dalam sehari, dan hal-hal picik seperti itu lainnya.

Kita akan jadi sangat menyebalkan karena dengan gampang merendahkan orang pemalas dan menganggap seorang pekerja harus mendedikasikan diri sepenuhnya pada pekerjaan dan mengesampingkan hal lain seperti keluarga.

 

5. Kehilangan momen berharga bersama keluarga

Meski sering liburan bersama orang terkasih, akibat pekerjaan, semuanya bisa terasa gak berkesan karena kita sibuk mengurusi hal lain selama perjalanan liburan tersebut.

Bahkan, orang yang sudah begitu terobsesi ini bisa hanya berupa fisiknya aja yang ikut hadir, namun hati dan pikirannya akan tetap berada di tempat kerja.

 


Berita

Tinggalkan Balasan