Ini Dia Hal-Hal Yang Membuatmu Tidak Betah Di Kantor

Apakah kamu penah ngerasa nggak betah di kantor tempatmu bekerja? Padahal kamu sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bersabar dan beradaptasi dengan lingkungan kantormu.

Jika memang kamu merasakannya, bukan berarti kamu malas bekerja atau terlalu manja. Nah, berikut ini hal-hal yang membuatmu sulit untuk merasa betah selama dikantor.

 

1. Beban kerja tidak sebanding dengan penghasilan

Terlalu sering lembur membuatmu jadi capek dan membuat kesehatanmu makin menurun. Keadaan ini membuatmu berpikir  seolah-olah hidupmu hanyalah tentang pekerjaan.

Saat libur atau jam kerja sudah habis dan seharusnya kamu sedang beristirahat di rumah pun masih dihubungi untuk urusan pekerjaan. Masih bagus bila penghasilannya seimbang. Kalau tidak, tentu saja hal yang normal jika kamu berpikir untuk mulai mencari pekerjaan lain atau merintis usaha sendiri.

 

2. Persaingan tidak sehat antar karyawan

Semua berlomba-lomba mencari muka pada atasan. Sebenarnya gak masalah bagimu sejauh dilakukan dengan cara yang baik. Kamu juga tahu setiap orang pasti ingin kariernya cepat meningkat.

Namun yang terjadi di kantormu gak seperti itu. Semua justru saling senggol, termasuk berusaha menyenggol kamu yang sudah berusaha berada di luar lingkaran. Kamu yang cuma ingin bekerja dengan tenang jadi merasa amat terganggu dan harus membangun pertahanan supaya karirmu nggak terancam.

 

3. Gaya komunikasi pemimpin yang satu arah

Pemimpin selalu hanya memerintahmu melakukan ini itu tanpa menjelaskan lebih jauh kenapa kamu harus melakukannya. Jika kamu bertanya, ia bersikap tidak terbuka dan seperti mengabaikanmu. Aturan-aturan pun dibuat tanpa memberi kesempatan anak buah memberi masukan atau kritik.

Awalnya, kamu merasa oke-oke saja. Namun lama-kelamaan, gaya komunikasi seperti ini bisa bikin kamu merasa kurang dimanusiakan. Seolah-olah kamu hanya dijadikan alat untuk mencapai tujuan. Tak ada rasa kerja sama yang menempatkan kedua pihak dalam posisi setara.

 

4. Kondisi keuangan kantor yang mengkhawatirkan

Sekalipun saat ini kamu masih mendapat penghasilan penuh, pengetahuan akan kondisi keuangan kantor yang gak sehat tentu bikin kamu ketar-ketir. Sepertinya hanya soal waktu kamu akan diberhentikan atau pembayaran gajimu tidak lancar.

Kondisi seperti ini bikin kamu sulit berkonsentrasi pada pekerjaan. Bagaimanapun, salah satu alasan utama kamu bekerja adalah untuk mendapatkan penghidupan.

 

5. Gosip di mana-mana

Yang ini membicarakan yang itu, yang itu membicarakan yang ini, bikin kamu pusing. Saking maraknya pergunjingan di kantor, kamu jadi bingung bagaimana hendak menempatkan diri.

Kalau kamu dekat dengan si A yang senang menggunjingkan si B, nanti si B mengira kamu sama saja dengan si A lalu membencimu. Demikian pula jika kamu dekat dengan si B. Namun kalau kamu memilih gak dekat dengan siapa pun, mengucilkan diri sendiri, kamu malah jadi bahan gosip semua orang. Serbasusah, kan?

 

6. Atasan yang marahnya tak terkendali

Kamu paham bosmu berhak marah atas kinerja karyawan yang kurang baik. Di mana-mana, pimpinan pasti ingin anak buahnya bekerja lebih maksimal. Tetapi kalau marahnya tak terkendali, sering menggunakan kata-kata yang tak pantas, wajar bila kamu merasa harga dirimu compang-camping.

Kamu mungkin sampai sering menangis di hadapan bosmu. Bukan kamu yang cengeng melainkan bosmu yang keterlaluan. Kamu tahu kamu butuh pekerjaan dan penghidupan, tetapi seharusnya gak sampai seperti ini kamu diperlakukan.

Apalagi kalau bosmu menutup mata dari hal-hal lain yang di luar kendalimu dan seakan-akan menimpakan seluruh kesalahan padamu. Benar-benar bikin gak betah.

 

7. Rekan kerja yang genit hingga pelecehan seksual

Banyak tingkah untuk menarik perhatianmu saja sudah bikin kamu merasa gak nyaman, apalagi kalau sampai terjadi pelecehan seksual. Kamu sudah berusaha tegas bersikap tetapi dia masih saja nekat.

Terlebih bila dia merasa lebih senior atau berkuasa di kantor. Sementara kamu karyawan baru, masih lajang, dan belum punya teman dekat yang bisa melindungimu. Sikapnya padamu bisa makin keterlaluan.

 

 


Berita

Tinggalkan Balasan