Hindari Gestur Ini Ketika Wawancara Kerja
Perasaan senang, gelisah, dan kwatir pasti pernah kamu rasakan ketika mendapatkan panggilan untuk interview kerja. Perasaan yang campur aduk itu harus bisa dikendalikan. Karena bisa berpengaruh pada gestur kamu nantinya, yang justru bisa dinilai buruk oleh HRD.
Lalu gestur buruk apa yang harus dihindari ketika menghadapi wawancara kerja? berikut contoh yang bisa kalian hindari.
1. Berjabat tangan dengan lemah
Memberikan kesan pertama yang baik adalah hal utama yang wajib kamu lakukan. Kamu bisa memulainya dengan sapaan dan dilanjutkan dengan jabat tangan. Aturlah posisi yang tepat ketika berjabat tangan. Raih tangannya dan beri penekanan lebih kuat. Hal ini bisa memberikan kesan bahwa kamu percaya diri.
2. Bersandar pada kursi
Proses wawancara mungkin saja bisa menghabiskan waktu yang cukup lama. Karena itu, aturlah posisi duduk kalian sebaik mungkin.
Jangan bersandar, tapi tidak perlu duduk terlalu maju. Hal itu bisa menunjukkan ketegangan yang sedang kamu rasakan.
3. Menyilangkan tangan terlalu dalam
Setelah menentukan posisi duduk yang nyaman, kamu bisa meletakkan tangan di atas meja sembari merapatkan jari-jari.
Kamu bisa meletakkan tangan di atas pangkuan agar lebih santai dan jauh dari kesan kaku. Menyilangkan tangan boleh saja, asal tidak melekat di dada atau melakukan gerakan silang berulang-ulang di atas meja. Situasi ini semakin menunjukkan ketidaknyamanan di hadapan pewawancara.
4. Pandangan mata
Melakukan kontak mata dengan pewawancara, menjadi poin yang paling penting. Aturlah pandangan matamu saat berhadapan dengannya. Memperlihatkan pandangan ke kanan maupun kiri, mengisyaratkan bahwa kamu tidak percaya diri.
Tapi kamu juga tidak perlu menatapnya dalam-dalam. Hal ini bisa memicu ketidaknyaman pada pewawancara. Usahakan kontak mata yang kamu lakukan, sejalan dengan pertanyaan yang diajukan. Gerakan ini bisa menciptakan image bahwa kamu percaya diri dan patut dipilih.
5. Rasa cemas yang berlebih
Sikap cemas yang biasa ditunjukkan oleh pewawancara, biasanya akan melunturkan semua persiapan yang telah disiapkan.
Bagi pewawancara, kecemasan dan kegugupan yang sedang kamu tunjukkan merupakan cerminan dari sikap saat menghadapi masalah. Lalu, bagaimana mau diterima kerja kalau kamu tidak bisa mengatasi kecemasanmu itu?