5 Sifat Pemimpin yang Dibenci oleh Karyawan
Ada begitu banyak pemimpin yang tak mendapatkan respek oleh karyawannya di organisasi. Mengapa bisa seperti itu? Inilah 5 alasan kenapa pemimpin tak mendapatkan respek dari karyawannya.
1. Sering memberikan perintah yang keras kepada karyawan
Terkadang ada faktor-faktor yang membuat seorang pemimpin menjadi otoriter.
Pemimpin tersebut akan terus-terusan memberi perintah yang keras ke karyawannya. Karena menunjukkan rasa frustrasi dari seorang pemimpin tersebut. Padahal karyawan hanyalah manusia biasa, bukan robot. Mereka memiliki perasaan dan batasan dalam bekerja.
Namun ketika pemimpin terus-terusan memberikan perintah yang membuat sakit hati karyawan. Tentu saja pemimpin tersebut akan sangat dibenci oleh semua orang yang ada di organisasi tersebut.
2. Bermasalah dengan karyawan
Ketika pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan otoriter di organisasi, pasti akan terjadi suatu konflik internal antara atasan dan bawahan. Karena karyawan memiliki harga diri dan perasaan, yang sewaktu-waktu akan meledak.
Jika sudah terjadi konflik antara atasan dan bawahan, pemimpin tersebut sangat mungkin akan menjadi bahan ejekan bagi karyawan. Rasa respek pun tak akan ada untuk pemimpin tersebut.
3. Tidak memberi dampak
Terkadang bukan hanya karyawan saja yang menjadi beban bagi organisasi, terkadang pemimpin pun sangat mungkin menjadi beban. Karena tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan organisasi, pemimpin tersebut pun akhirnya akan menyalahkan karyawan dan membuat karyawannya menjadi kehilangan respek kepada pemimpin tersebut.
Maka dari itu, pemimpin yang tak mampu membawa perubahan dan memberi dampak di perusahaan pasti tidak akan mendapatkan respek oleh karyawannya. Karena karyawan terkadang ingin mendapatkan suatu perubahan, yang pastinya menguntungkan mereka.
4. Selalu tampil mewah dan pamer kekayaan
Tentu saja status sosial seorang pemimpin berbeda dengan karyawan di suatu perusahaan. Gaji yang didapat seorang pemimpin sangat berbeda dengan karyawan, yang bisa menibulkan suatu kecemburuan.
Kecemburuan itu akan semakin besar lagi ketika seorang pemimpin tersebut mencoba menunjukan kemewahan yang ia miliki. Selalu pamer dengan materi yang dia punya, mulai dari membawa mobil super mewah ke kantor, hingga aksesori yang dipakai.
Karyawan tidak akan memberikan respek ke pemimpin yang memiliki sifat tersebut. Karena pemimpin tersebut tidak memiliki kerendahan hati.
5. Menerapkan nepotisme di perusahaan
Nepotisme di Indonesia sudah menjadi suatu budaya yang melekat. Bukan hanya dalam pemerintahan saja, di perusahaan pun nepotisme hingga kini masih bertahan.
Terkadang kita merasa kesal dengan oknum-oknum yang dengan mudahnya masuk ke perusahaan karena memiliki orang dalam, lebih-lebih lagi orang dalam tersebut merupakan seorang pemimpin di perusahaan tersebut.
Maka dari itu, ketika pemimpin tersebut menerapkan nepotisme di organisasi yang dipimpin, pastilah karyawan yang mengetahuinya akan kehilangan respeknya ke pemimpin tersebut. Karena nepotisme merupakan sifat yang tidak kompetitif, melainkan tercela.