5 Tips Menulis Email untuk Lamar Kerja

Jaman sekarang serba mudah dalam melakukan hal apapun tak terkecuali kita dalam melamar sebuah pekerjaan. Dulunya dalam melamar pekerjaan kitapun perlu mengetik Curriculum Vitae (CV) dan surat lamaran terlebih dahulu lalu diprint dan diselipkan ke amplop coklat setelah itu kamu berpakaian rapi dan bergegas ke perusahaan yang menjadi incaranmu untuk menaruh CV dan surat lamaran yang telah kamu buat dan kamu cetak.

Bisa dipikirkan berapa banyak waktu dan biaya yang kamu perlukan untuk melakukan hal tersebut dan pada akhirnya surat yang kamu buat berakhir di tempat sampah. Sungguh sangat mengecewakan bukan?

Beruntung dijaman sekarang kita sangat dimudahkan dalam melamar pekerjaan dengan hanya bermodalkan internet dengan menggunakan fasilitas Email. Selain menghemat waktu, dengan Email kita juga menghemat biaya dan lebih praktis juga. Dengan hanya memainkan jari jemari saja sudah bisa mengirim lamaran ke perusahaan incaranmu.

Namun karena kecanggihan jaman sekarang juga membuat HRD suatu perusahaan mendapatkan surat lamaran kerja dari orang-orang yang ingin mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut. Tak jarang juga banyak email-email yang masuk tidak langsung dibaca oleh HRD karena saking banyaknya bahkan dianggap seperti spam. Bisa dibayangkan kan kalau kamu memenuhi kualifikasi untuk lowongan tersebut tapi tidak dibaca oleh HRD nya, betapa perihnya perasaanmu.

 

Nah untuk menanggulangi hal tersebut admin Eristoff mau berbagi sedikit nih soal 5 Tips Menulis Email untuk Lamar Kerja sehingga email kamu dengan mudahnya terdeteksi oleh HRD dan Email lamaran kerjamu pun dibaca.

 

1. Isi dengan jelas bagian Subject Email & Body Email

Hampir sebagian besar pemula menyepelekan hal ini dalam mengirim email ke HRD bahkan ada juga yang mengirimkan email tanpa mengisi Subject dan Body emailnya, langsung dengan ‘menghajar’ email dengan mengirimkan attachment yang berisi CV dan surat lamaran.

apakah kamu salah satunya yang seperti ini? bila benar maka selamat, email kamu beruntung menjadi salah satu email yang akan dilewati oleh HRD.

jadi agar tidak dilewati HRD, penting banget buat kamu mengisi Subject dan Body email lamaranmu

Coba lihat contoh email lamaran kerja di bawah ini:

 

 

Alangkah baiknya bila kamu mengisi subject email dengan mencantumkan posisi pekerjaan yang kamu lamar.

Selain subject email, keterangan di body email juga diperlukan. Jangan mengirim emailtanpa body email sedikit pun.

Kamu perlu menjelaskan tujuan dari email yang kamu kirim, agar pihak HRD mengetahui dengan jelas posisi yang kamu lamar.

Alangkah lebih baik jika kamu mengucap salam dan terima kasih kepada pihak HRD yang sudah me-review lamaran kamu.

 

#2 Menggunakan Alamat Email yang Formal

Salah satu etika dalam mengirimkan email lamaran kerja adalah dengan menggunakan alamat email yang formal.

Jika calon pelamar menggunakan alamat email yang tidak formal sepertiakuchayankkamu@gmail.com atau rohayahlophyouporeper@gmail.com, tentu pihak HRD akan menilai bahwa calon pelamar adalah pribadi yang kurang serius dalam bekerja alias tidak profesional.

Jika kamu ingin masuk dalam kualifikasi calon pekerja dan masuk dalam tahap seleksi berikutnya, buat akun email dengan nama yang formal agar kamu dinilai sebagai calon pelamar yang profesional.

Gimana-Etika-Email-Lamaran-Kerja-3-Finansialku

[Baca Juga: Bro, Sis! Ini 5 Cara Tingkatkan Kredibilitas Meskipun Pengalaman Kerja Masih Minim!]

 

Berikut ini contoh alamat email pribadi yang formal:

  • imanuel@gmail.com
  • anggraeni@gmail.com

Kamu bisa menggunakan nama aslimu untuk alamat email. Tak perlu menggunakan nama yang aneh yang membuat kamu malah gagal sebelum bertarung.

 

#3 Penulisan atau Pengetikan yang Rapi

Salah satu ciri calon pelamar profesional adalah yang membuat surat lamaran dengan memperhatikan kerapihan pengetikannya.

Gunakan pengaturan penulisan yang formal agar nampak rapi. Usahakan untuk menggunakan tidak lebih dari dari dua jenis huruf, serta perhatikan batas kiri dan kanan, serta sejajarkan hurufnya.

Selain itu gunakan jenis tulisan yang umum digunakan serta mudah dibaca seperti Calibri, Arial, atau Times New Roman dengan gaya tulisan miring dan tebal yang disesuaikan.

 

#4 Jangan Membuat Resume Palsu

Ahli karier, Abby Kohut, menyatakan, ia tidak percaya dengan orang-orang yang diresume-nya tidak mencantumkan periode waktu dari pengalaman kerja. Mungkin ini bukanlah masalah, tapi bisa saja itu seperti mencoba untuk menipu.

Jika kamu pernah dalam kondisi menganggur atau tidak bekerja, jangan pernah coba menyembunyikannya, karena nantinya bisa merugikan dirimu sendiri.

Bisa jadi kamu adalah kandidat terkuat calon pelamar yang akan diterima, tapi kamu malah tidak lolos tahap interview karena berbohong mengenai statusmu.

 

#5 Sabar Menunggu Balasan Email

Jika kamu sudah mengirimkan email lamaran kerja, sabar adalah salah satu sikap yang perlu ada dalam dirimu.

Jangan terburu-buru untuk mengirimkan ulang email surat lamaran kerja bila belum dibalas dalam sehari.

Kamu harus menyadari bahwa pihak HRD juga sedang menyeleksi ribuan surat lamaran kerja yang masuk ke bagian mereka.

Butuh waktu untuk memeriksa dan juga membalas email yang perlu dibalas. Belum lagi pekerjaan mereka yang lain yang menjadi tanggung jawab mereka sebagai bagian HRD.

Gimana-Etika-Email-Lamaran-Kerja-4-Finansialku

[Baca Juga: Tahukah Anda Bahwa Pikiran adalah Kekuatan untuk Menuju Kesuksesan?]

 

Jika kamu ingin mengirim ulang email lamaran kerja, usahakan untuk mengirimkan emailtersebut dengan tata bahasa dan etika yang sopan.

Memaksa pihak HRD untuk segera membalas email-mu, tentu malah menciptakan penilaian negatif untukmu.

Alhasil, kamu tentu tidak bisa melanjutkan proses seleksi penerimaan karyawan, atau bisa saja namamu masuk dalam daftar hitam perusahaan karena dianggap tidak memiliki etika.

 

Evaluasi dan Perbaiki Kesalahan dalam Email Lamaran Kerjamu

Setelah membaca dos and don’ts di atas, cobalah evaluasi email lamaran kerja yang pernah kamu kirimkan untuk perusahaan. Apakah sudah memenuhi etika?

Jika belum, perbaikilah cara kamu membuat email lamaran pekerjaan, dan mari kita lihat berapa banyak perusahaan yang merespon lamaranmu!


Tips